Sudah tidak jamannya lagi seorang ayah menjaga jarak dan merasa gengsi dalam keterlibatannya membesarkan anak. Pentingnya peran aktif ayah dalam perkembangan anak sudah dibuktikan oleh berbagai riset ilmiah.
Bayi yang ayahnya sering ajak bermain dan mengurusi (memandikan, mengganti popok dll) lebih kompeten secara kognitif pada umur 6 bulan dan memiliki nilai lebih tinggi pada Skala Bayley. (Pedersen, Rubinstein & Yarrow, 1979; Pedersen, Anderson & Kain, 1980)
Pada umur 1 tahun, dia terus memiliki fungsi kognitif yang lebih baik (Nugent, 1991)
Saat batita, dia menjadi problem solver yang lebih baik (Easterbrooks & Goldberg, 1984)
Pada umur 3 tahun, dia memiliki IQ yang lebih tinggi (Yogman, Kindlan & Earls, 1995)
Seorang ayah biasanya berbicara dengan bayinya menggunakan lebih banyak pertanyaan "apa" dan "dimana". Hal ini menyebabkan bayi akan menjadi lebih komunikatif dan menggunakan kosa kata yang lebih luas. (Rowe, Crocker, & Pan, 2004)
Pentingnya peran ayah tidak berhenti sampai balita, tapi juga penting saat anak memasuki usia sekolah. Sudah saatnya semua Ayah mengambil peran lebih aktif dalam membesarkan anaknya. Dengan begitu, anak bisa tumbuh menjadi manusia yang cerdas dan membanggakan orangtuanya.
Lagipula, dengan investasi sedikit waktu dan usaha di awal-awal hidup anak, dapat memastikan anak menjadi lebih berprestasi dan mandiri. Dengan demikian, secara otomatis berkuranglah sakit kepala bagi Ayahnya di masa mendatang; Parenting pun menjadi lebih mudah.
Team Babyloania
Author